KALBAR SATU ID – Menjelang peresmian Bundaran Gaforaya pada malam Tahun Baru 2026, Bupati Kubu Raya Sujiwo memberikan penjelasan untuk menanggapi antusiasme warga yang ingin memanfaatkan momen tersebut untuk berdagang di areal lokasi peresmian. Sujiwo menegaskan bahwa Bundaran Gaforaya adalah ruang publik yang akan dikelola dengan tertib. Ia menyatakan pemerintah kabupaten belum memberikan izin untuk warga berjualan di sekitar bundaran.
Untuk mengakomodasi aspirasi warga yang ingin berdagang, Sujiwo mengatakan pemerintah daerah telah menyiapkan lokasi-lokasi alternatif yang lebih tepat untuk para pelaku UMKM. Terutama bagi mereka yang berasal dari kelompok masyarakat kurang mampu.
“Belum kita izinkan (berjualan di sekitar bundaran). Tapi insyaallah ini memang untuk ruang publik. Kalau untuk jualan, nanti kita siapkan itu di areal Tugu Pesawat (Taman Dirgantara Lanud Supadio). Di Tugu Pesawat kan sedang kita perlebar areanya,” jelasnya.
“Jadi kalau ada masyarakat yang benar-benar tidak mampu, dia pelaku UMKM, dia perlu uluran tangan dari pemerintah, saya akan prioritaskan untuk di Tugu Pesawat. Saya akan sampaikan kepada pengelolanya,” kata Sujiwo melanjutkan.
Sujiwo mengungkapkan pemerintah daerah tengah mengembangkan sejumlah lokasi lain untuk mendukung tumbuhnya UMKM di Kubu Raya. Di kawasan Sungai Raya Dalam, misalnya, pemerintah sedang mencari areal-areal yang bisa digunakan untuk UMKM.
“Karena memang sekarang UMKM sedang menggeliat di mana-mana, yang tentunya saya sebagai pemerintah harus memberikan perhatian. UMKM itu kan warga menengah ke bawah, mereka banyak yang memang ketika ingin berdagang, urusannya adalah untuk perut,” ucapnya.
Terkait hal itu, Sujiwo menyatakan dirinya selalu terbuka terhadap warga yang ingin menyampaikan aspirasinya.
“Saya kan aktif di media sosial, saya di kantor juga tidak pernah menolak siapapun tamu. Silakan kalau ada yang ingin berkomunikasi,” tutupnya.
