Sujiwo Ajak Guru Kubu Raya Teladani Ki Hajar Dewantara

Bupati Kubu Raya, Sujiwo.

KALBAR SATU ID – Bupati Kubu Raya Sujiwo menyampaikan sejumlah pesan dan harapan mendalam kepada para tenaga pendidik dan kependidikan di Kubu Raya. Hal itu ia utarakan saat menghadiri puncak Peringatan HUT ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2025 di halaman SD Negeri 04 Kecamatan Sungai Kakap di Desa Punggur Kecil, Sabtu (22/11/2025).

“Pesan saya, pertama, harapan pemerintah menginginkan guru-guru di Kubu Raya benar-benar menjadi guru yang profesional, guru yang mempunyai tanggung jawab penuh,” kata Sujiwo.

Bacaan Lainnya

Sujiwo menjelaskan dua kata kunci tersebut, profesional dan tanggung jawab, akan menjadi fondasi bagi karakter guru yang unggul.

“Kalau sudah profesional dan tanggung jawab, otomatis disiplinnya bagus. Semangat kerjanya pasti bagus, kejujurannya bagus, integritasnya bagus. Jadi lengkap, cukup dua kata saja, profesional dan tanggung jawab,” ucapnya.

Menghadapi tantangan dunia pendidikan di era digital, Sujiwo menekankan pentingnya sifat visioner dan adaptif dari seorang guru.

“Dengan seiring ada teknologi informasi, digitalisasi, tentunya guru-guru ke depan ya harus visioner, kemudian harus responsif, harus adaptif dengan perkembangan dunia,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sujiwo mengajak seluruh guru untuk meneladani filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara. Ia berharap guru-guru di Kubu Raya dapat menjadi abdi negara dan Aparatur Sipil Negara terbaik yang mengamalkan ajaran Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.

“Maka pesan kami, guru-guru di Kubu Raya betul-betul menjadi ASN dan abdi negara terbaik, bisa meneladani Ki Hajar Dewantara, kemudian bisa menjadi guru yang ketika di depan itu menjadi teladan, menjadi contoh, dan di tengah menjadi motivasi, motivator penyemangat, kemudian di belakang bisa memberikan dorongan, menjadi booster,” pesannya.

Sujiwo menegaskan bahwa filosofi “Tut Wuri Handayani” yang menjadi lambang pendidikan Indonesia tidak boleh hanya menjadi simbol semata.

“Tut Wuri Handayani itu kan lambangnya pendidikan. Maka jangan sebatas lambang saja, tetapi harus diaplikasikan,” pungkasnya.

Ikuti GOOGLE NEWS atau Join Channel TELEGRAM

Pos terkait