KALBAR SATU ID– Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura (FK Untan) menunjukkan komitmen nyata sebagai kampus berdampak melalui pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Tanggap Darurat Bencana (TDB) di wilayah Aceh Utara dan Aceh Tamiang. Kegiatan ini berlangsung pada 16–31 Desember 2025 di bawah naungan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek).
Tim PKM FK Untan secara aktif menembus wilayah dengan akses yang sangat sulit dijangkau akibat banjir parah. Mereka hadir untuk membuka kembali pelayanan kesehatan yang sebelumnya kolaps sekaligus memenuhi kebutuhan sandang dan pangan masyarakat terdampak bencana.
Di Kabupaten Aceh Utara, tim menghadapi berbagai tantangan berat. Tantangan itu berupa jalan terputus, lumpur tebal, genangan air setinggi lutut orang dewasa, hingga ketiadaan listrik dan keterbatasan air bersih. Meski demikian, tim tetap bergerak menjangkau lokasi-lokasi terdampak. Semua ini dilakukan demi memastikan masyarakat memperoleh layanan kesehatan yang layak.
Dalam pelaksanaannya, tim PKM FK Untan membuka akses pelayanan kesehatan secara holistik bagi warga terdampak. Layanan meliputi pemeriksaan kesehatan, pengobatan gratis, dan perawatan luka. Tim juga mengoperasikan pelayanan kesehatan mobile ke posko-posko pengungsian. Mereka menyalurkan logistik obat-obatan dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) ke sejumlah rumah sakit terdampak di Kabupaten Aceh Utara.

Selain layanan fisik, tim juga memberikan rehabilitasi psikososial dan trauma healing bagi korban bencana di Aceh Utara dan Aceh Tamiang, khususnya anak-anak yang mengalami trauma berat akibat peristiwa banjir.
Ketua Tim PKM FK Untan, dr. Alex, M.Biomed, menegaskan bahwa kehadiran tim merupakan bentuk tanggung jawab moral perguruan tinggi kepada masyarakat.
“Tim PKM FK Untan berupaya untuk selalu hadir sebagai Kampus Berdampak. Ini merupakan bentuk nyata pengabdian kami kepada masyarakat, terutama warga yang terdampak bencana. Wilayah yang kami lalui tidak mudah dan membutuhkan kekuatan fisik serta mental untuk mencapai lokasi terdampak di Kabupaten Aceh Utara,” ujar dr. Alex.
Ia menjelaskan bahwa kondisi di lapangan sangat memprihatinkan. Bencana banjir menyebabkan hilangnya tempat tinggal warga, terputusnya akses listrik, keterbatasan air bersih, serta meningkatnya kebutuhan pelayanan kesehatan. Di Kecamatan Langkahan, banjir juga meratakan satu desa.

Dr. Alex juga menyoroti dampak psikologis yang dialami korban, terutama anak-anak. Ia menceritakan pertemuannya dengan seorang anak berusia 11 tahun di Kecamatan Baktiya yang menunjukkan gejala Post Traumatic Stress Disorder (PTSD), seperti tatapan kosong dan ketakutan berlebih saat hujan turun.
“Anak-anak ini sangat membutuhkan trauma healing agar kesehatan jiwanya dapat pulih kembali. Kami berharap kehadiran kami dapat menjadi semangat bagi warga untuk bangkit dari bencana ini,” tambahnya.
Kegiatan PKM Tanggap Darurat Bencana ini melibatkan 8 dosen Fakultas Kedokteran Untan dan 2 mahasiswa koas, yakni:
-
dr. Alex, M.Biomed (Ketua Tim PKM)
-
Agus Fitriangga, MKM
-
Asmaurika Pramuwidya, S.S.T., M.Kes
-
Dr. dr. Rangga Putra Nugraha, Sp.THT-KL, M.Sc
-
dr. Poppy Novita Rini, M.Ked(An)., Sp.An-TI Subs M.N (K)
-
Faisal Kholid Fahdi, Ns., M.Kep
-
Ahmad Ramdhani, S.Kep., M.Biomed
-
dr. Eka Ardiani Putri, MMKes
-
Agustiyanus Tiya, S.Ked
-
Sri Adiningsih, S.Ked
Dalam pelaksanaan kegiatan, tim PKM FK Untan juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, antara lain Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, BPBD dan Tagana, IDI Kalimantan Barat, IDI Lhokseumawe, serta PERHATI-KL.
Melalui kegiatan ini, FK Untan menegaskan perannya tidak hanya sebagai institusi pendidikan, tetapi juga sebagai garda kemanusiaan yang hadir langsung di tengah masyarakat saat bencana melanda.






