Dwi Winarno: Saatnya GP Ansor Beralih dari Isu Radikalisme ke Pengentasan Kemiskinan

Dwi Winarno: Saatnya GP Ansor Beralih dari Isu Radikalisme ke Pengentasan Kemiskinan
Foto/ @2winarno.

KALBAR SATU ID – Ketua Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (PP GP Ansor), Dwi Winarno atau yang akrab disapa Bang Dwi, menegaskan pentingnya perubahan fokus gerakan organisasi dari isu radikalisme menuju upaya pengentasan kemiskinan.

Hal tersebut disampaikan Dwi Winarno saat memberikan sambutan pada Pelantikan Pengurus Cabang (PC) GP Ansor Kabupaten Kubu Raya, Jumat (5/12/2025). Pernyataan itu juga diunggah dalam video singkat melalui akun Instagram pribadinya, @2winarno.

Bacaan Lainnya

Menurut Bang Dwi, GP Ansor, Nahdlatul Ulama (NU), dan Banser selama bertahun-tahun telah disibukkan dengan isu radikalisme dan ekstremisme. Namun, ia menilai kondisi saat ini sudah jauh berubah.

“Yang kita butuhkan hari ini adalah shifting. Shifting itu apa? Pergantian,” ujar Dwi Winarno.

Baca juga: GP Ansor Perkuat Respons Bencana Nasional, Salurkan Bantuan Rp3,5 Miliar di Sumatera dan Aceh

Ia mempertanyakan relevansi isu radikalisme sebagai fokus utama gerakan, mengingat dalam tiga tahun terakhir tidak ditemukan aksi teror bom maupun konflik sosial besar yang dipicu kelompok fundamentalis dan ekstremis.

“Kalau kita lihat, ada enggak aksi teror bom tiga tahun terakhir? Enggak ada. Ada enggak konflik sosial akibat kelompok ekstrem kanan? Juga tidak ada,” katanya.

Meski demikian, Bang Dwi menegaskan bahwa GP Ansor tetap memiliki musuh besar yang harus dihadapi bersama, yakni kemiskinan.

Baca juga: Resmi Dilantik, Berikut Susunan Pengurus PW GP Ansor Kalbar 2025-2029

“Kalau sudah enggak ada, apa kita enggak punya musuh? Punya. Musuh utama kita adalah kemiskinan,” tegasnya.

Ia menambahkan, upaya mengangkat masyarakat dari kemiskinan sejatinya adalah perjuangan untuk meningkatkan harkat dan martabat warga NU, yang secara sosiologis masih didominasi kelompok ekonomi menengah ke bawah.

“Kalau kita bisa mengangkat kemiskinan, itu artinya kita mengangkat derajat orang NU. Karena faktanya, mayoritas warga NU itu masih hidup dalam kemiskinan,” pungkasnya.

Ikuti GOOGLE NEWS atau Join Channel TELEGRAM

Pos terkait

Tinggalkan Balasan