IPIM Kalbar Ajak Sambut 2026 dengan Amal Saleh dan Istiqamah

Sholihin HZ, Ketua Komisi Ukhuwah Islamiyah MUI Kalimantan Barat danKetua PC Pergunu Kota Pontianak.
Sholihin HZ, Foto/istimewa.

KALBAR SATU ID – Tahun 2025 sudah berakhir, 2026 terbentang di depan mata. Sejumlah harapan dan rasa optimisme harus terpadu dalam jiwa setiap manusia menyambut 2026. Harapan harus disertai dengan niat yang baik, kekuatan tekad dan diwujudkan dengan usaha.

Tahun 2025 sudah berakhir, sejumlah asa yang belum tercapai, sebanyak harapan yang belum terwujud harus dijadikan bahan renungan dan evaluasi sebagai cara menetapkan ikhtiar yang lebih baik.

Bacaan Lainnya

IPIM Kalimantan Barat melalui siaran pers yang disampaikan oleh Sekretaris Umumnya, Sholihin HZ menyebutkan bahwa tambahnya umur hingga kita bisa menemui 2026 adalah satu nikmat namun nikmat ini bisa menjadi musibah dan bala jika kita tidak berniat dan mengisinya dengan amal saleh.

“Amal yang dimaksud adalah satu perbuatan yang memiliki dampak dan efek positif bagi si pelakunya, setiap nikmat yang diterima apakah umur panjang, badan sehat, ilmu bertambah dan harta sekalipun akan dimintai pertanggungjawaban di masanya nanti,” Ujar Sholihin HZ yang juga Kepala MAN 1 Pontianak, Rabu (31/12/25).

Baca juga: IPIM Kalbar Hadiri Rapat Pimpinan Ormas dan Lembaga Keagamaan se-Kalimantan Barat

Tambah Sholihin HZ, 2026 harus dijadikan revisi program baik untuk merenovasi jiwa maupun rekontruksi pemahaman kita apa yang sudah dilakukan dan itu baik dan semangat melanjutkan program berikutnya untuk yang lebih baik.

“Para imam se Kalimantan Barat khususnya Pimpinan Daerah IPIM se Kalimantan Barat untuk dapat mengeksekusi program IPIM pada level masing-masing sehingga ke depannya para imam masjid betul-betul memiliki kapasitas dan kompetensi yang mumpuni menyesuaikan dengan daerah masing-masing,” ungkapnya.

“Jangan jadi manusia ‘musiman’ yakni tipikal manusia yang keistikamahannya sedang tahap belajar (untuk tidak mengatakan manusia plin-plan). Ternyata istikamah atau teguh pendirian adalah aktivitas hati dan gerak yang berat. Manusia ’musiman’ menunjukkan bahwa kualitas diri dan bahkan kualitas keimanannya masih tergantung iklim dan cuaca, kami berharap IPIM bisa eksis dan memberikan daya dorong dan daya tarik bagi siapapun untuk memberikan teladan kebaikan dan bermanfaat bagi lingkungan,” pungkasnya.

Ikuti GOOGLE NEWS atau Join Channel TELEGRAM

Pos terkait

Tinggalkan Balasan