PWNU Kalbar Tegaskan Sikap Dukung Kepengurusan PBNU Hasil Muktamar ke-34

PWNU dan PCNU se-Kalbar Tolak Wacana Muktamar Luar Biasa, Tegaskan Dukungan untuk PBNU
PWNU Kalbar Tegaskan Sikap Dukung Kepengurusan PBNU Hasil Muktamar ke-34. Foto/Istimewa.

KALBAR SATU ID – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Barat bersama seluruh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Kalimantan Barat menyatakan sikap resmi terkait dinamika yang berkembang di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Pernyataan tersebut tertuang dalam Surat Pernyataan Nomor 99/PW.01/A.II.07.44/18/11/2025 yang dikeluarkan di Pontianak pada 29 November 2025.

Dalam pernyataannya, PWNU dan PCNU Se-Kalimantan Barat menegaskan tetap berpegang pada keputusan Muktamar ke-34 NU tahun 2021 di Lampung, yang menetapkan KH. Miftahul Akhyar sebagai Rais Aam dan KH. Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum PBNU hingga masa khidmat berakhir pada 2026.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Setelah Dipecat, Siapa Pengganti Gus Yahya Sebagai Ketum PBNU?

PWNU Kalbar juga mengingatkan bahwa setiap perbedaan pandangan di lingkungan pengurus wajib diselesaikan melalui mekanisme organisasi. Mereka menekankan pentingnya musyawarah, tabayyun, dan upaya ishlah serta menjunjung tinggi akhlakul karimah demi menjaga marwah organisasi dan kemaslahatan jam’iyyah Nahdlatul Ulama.

Selain itu, PWNU dan PCNU Se-Kalimantan Barat menyerukan kepada seluruh warga Nahdliyyin di Kalbar agar tetap tenang, menjaga ukhuwah dan keutuhan organisasi, serta tidak terprovokasi informasi yang belum jelas sumber dan validitasnya. Masyarakat NU diimbau mengedepankan sikap berkhusnudzon dalam menyikapi dinamika yang terjadi.

Surat pernyataan tersebut ditandatangani oleh unsur pimpinan PWNU Kalimantan Barat, yakni KH. M. Isma’il Ghofur (Rais), KH. Muchtarul Aziz (Katib), Prof. Dr. KH. Syarif, MA (Ketua), dan H. Mokh. Ridwan, S.Ag (Sekretaris).

PWNU Kalbar berharap sikap resmi ini dapat menjadi rujukan serta memperkuat stabilitas organisasi di tengah dinamika yang berkembang, sekaligus menjaga soliditas jam’iyyah dan marwah Nahdlatul Ulama.

Ikuti GOOGLE NEWS atau Join Channel TELEGRAM

Pos terkait